Kamis, 14 Agustus 2014

Tentang Daerah Malang

Budaya Malang

Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada malang.
Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat malang namun baru sekaranglah “BANTENGAN” lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan. Hal ini sangat perlu mendapat apresiasi dari seluruh masyarakat. Belajar pada pengalaman – pengalaman yang sebelumnya agar tidak diakui oleh pihak – pihak yang kurang bertanggung jawab seperti Reog Ponorogo yang telah diakui oleh negara lain maka patutlah kita melegalkan dimata dunia bahwa ini adalah murni kesenian INDONESIA

MAKANAN KHAS MALANG


SOTO LAMONGAN KHAS MALANG :

Selamat pagi pembaca, kali ini penulis berbagi kuliner makanan khas Malang yaitu Soto Ayam Lamongan Oro-Oro Dowo Makanan Khas Malang. Depot ini sudah ada di kota Malang sejak tahun 1980-an. Sebagaimana cita rasa soto, Rasa Soto Ayam Lamongan Oro-Oro Dowo ini gurih dan nikmat gaya Lamongan. Apabila dibandingkan dengan Soto Ayam yang penulis sampaikan sebelumnya, menu ini tidak dilengkapi dengan koyah kelapa, namun demikian rasa soto termasuk kategori gurih dan nikmat.
Berikut penampakannya


  
Bagi Anda penggemar sajian bakso, Bakso Bakar Pak Man Malang merupakan salah satu warung bakso yang direkomendasikan oleh penulis. Menurut penulis, Bakso Bakar Pak Man Malang memiliki ciri khas rasa dan tingkat campuran daging dan aroma bawang khas yang membedakan dengan bakso bakar yang dijual ditempat lain. Terdapat beberapa tingkat selera pedas yang ditawarkan yaitu tidak pedas, sedang sampai pedas. Hati-hati apabila Anda memesan tingkat rasa pedas sebab jika tidak tahan maka alih-alih mendapatkan kenikamatan, rasa pedas akan mendominasi lidah Anda dan justru mengurangi kenikmatan bakso. Ciri khas Bakso Bakar Pak Man Malang ini yaitu Anda dapat mengambil sendiri bihun siap santap dengan bebas sesuai selera Anda. Boleh dikatakan bihun ini pengganti nasi, jadi semangkok bakso dan bihun dapat membuat Anda kenyang. Selain bakso bakar, menu lain yang disediakan yaitu bakwan standar khas Malang dan variasinya.
Sedikit tambahan informasi bagi Anda, Bakso Bakar Pak Man Malang ini sudah berdiri sejak 1990-an. Lokasi warung ini sering berpindah-pindah tempat. Pada awalnya lokasi warung bakso berada persis disamping SMPN 3 Malang, kemudian berpindah diseberangnya sampai dengan lokasi yang ditempati saat ini.
Berikut ini penampakannya.


Bakso Bakar Cak Man Malang
Bakso Bakar Cak Man Malang
   
 SUMBER LINK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar